

JUDUL 1 : daur ulang
kaca menjadi bisnis daur ulang
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam ilmu ekonomi, perusahaan adalah suatu satuan
ekonomi yanbertujuan menyelenggarakan
sebagian dari proses produksi masyarakat guna memperoleh laba atau penghasilan.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya terdapat berbagai persoalan yang sering
muncul dalam setiap perusahaan pada umumnya, yakni bagaimana perusahaan dapat mengatur mengenai proses manajemen seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengimplementasian, dan pengontrolan, bagaimana memperoleh bahan
baku dengan mudah dan dengan biaya yang rendah, bagaimana perusahaan dapat
melakukan kegiatan proses produksi, bagaimana peruahaan dapat memasarkan hasil
produksi kepada konsumen sehingga perusahaan/toko dapat memperoleh penghasilan
tertentu dengan biaya seminimal mungkin.
para pengrajin untuk menyulap sampah
kaca menjadi bisnis daur ulang dengan cara memanfaatkan kaca-kaca bekas sebagai
bahan dasar pembuatan kerajinan yang menarik dan memiliki nilai jual
Sampai saat ini sampah merupakanmasalah serius di negeri
ini, terutama di kota-kota besar dengan jumlah penduduk yang melebihi batas.
Dengan teknologi yang tepat, sampah yang tadinya menjadi masalah sebagai
barang buangan, kotor, berbau, menimbulkan penyakit dan mencemari lingkungan
dapat menjadi barang yang bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai
ekonomi tinggi.
Sampah anorganik bisa membantu mengembangkan industri daur
ulang (recycling). Kertas bekas akan di daur ulang oleh industri
kertas, sampah plastik dan kaca akan di daur ulang menjadi bahan baku
industri, sedangkan sampah organik dapat mengembangkan industri pengolah
kompos menjadi pupuk organik dan juga dapat diolah menjadi industri
energi/industri bahan bangunan.
ISI
Daur ulang adalah salah satu cara yang digunakan untuk
meminimalkan jumlah sampah yang ada untuk meningkatkan nilai ekonomisnya
menjadi barang-barang yang berguna. Daur ulang merupakan proses untuk
mengurangi
penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi
polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan
proses pembuatan barang baru.
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca,
plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses
pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi
oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih
difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami
demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses
pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru
untuk proses produksi.
Salah satu usaha daur ulang adalah daur ulang pada produk
berbahan kaca. Banyak cara yang digunakan oleh para pengrajin untuk menyulap sampah
kaca menjadi bisnis daur ulang dengan cara memanfaatkan kaca-kaca bekas sebagai
bahan dasar pembuatan kerajinan. Salah satunya adalah benda seni berupa
kerajinan gelas dari bahan pecahan kaca. Selain terkesan mewah, bentuknya yang
unik akan menarik para konsumen. Ini bisa menjadi peluang bisnis yang cukup
menggiurkan dengan kerajinan berbahan baku pecahan kaca.
Bahan yang dibutuhkan adalah pecahan kaca atau pecahan botol
bekas, toples bekas dan apa saja yang berbahan kaca. Bahan baku tersebut dibersihkan
dari bahan kontaminan, dicuci hingga bersih dan dilebur dalam tungku pemanas
bersuhu 1.500 derajat Celcius selama 24 jam. Setelah benar-benar meleleh,
selanjutnya kaca itu dibentuk sesuai dengan keinginan. Dapat juga dipakai
sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis
jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang. Proses lainnya yang juga
bisa dilakukan adalah bahan kaca yang sudah didapat dilakukan pemotongan dan
dimodifikasi sesuai desain yang diinginkan misalnya dalam bentuk mainan maupun
kerajinan.
Berbagai bentuk dapat di bentuk dari limbah-limbah kaca itu
menjadi bentuk baru dengan nilai tambah didalamnya. Mulai vas, kap lampu,
maupun bentuk baru berupa mainan, antara lain, berbentuk senjata api, kereta
api, mobil, helikopter, sepeda motor, andong, becak, dan alat musik drum,
gapura, lampu hias dan yang lainnya. Harga yang ditawarkan pun cukup bervariasi
yaitu mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 15 juta tergantung ukuran dan tingkat
kerumitan proses pembuatan.
PENUTUP
Jadi
bisnis ini juga cukup menjanjikan walau belum banyak orang yang menjalankanya ,
selain dapat menambah penghasilan juga dapat mengurangi volume sampah di negeri
ini .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar