Liverpool
Football Club (dikenal
pula sebagai Liverpool atau The
Reds) adalah sebuah klub sepak bola asalInggris yang berbasis di Kota
Liverpool. Saat ini Liverpool adalah peserta Liga Utama Inggris.
Liverpool telah
memenangkan 5 trofi Liga Champions UEFA (dulu Piala
Champions) dan merupakan klub dengan pemegang gelar juara Liga Champions UEFA terbanyak di Inggris dan ketiga di
Eropa bersama FC Bayern München, setelah Real
Madrid dan AC Milan.
Selain itu Liverpool juga pemegang masing-masing 3 gelar juara Liga
Eropa UEFA dan Piala
Super UEFA.
Di kompetisi
domestik, Liverpool adalah klub dengan 18 gelar juara Liga Inggris, 7 Piala FA,
serta 7 kali juara Piala Liga.Liverpool didirikan pada tahun 1892 dan bergabung dengan Football League pada tahun berikutnya. Klub ini telah
bermain di Stadion Anfield sejak pembentukannya yang terletak
sekitar 4,8 km dari pusat kota Liverpool.
Periode paling sukses
dalam sejarah Liverpool adalah pada tahun 1970-an dan 1980-an ketika Bill
Shankly dan Bob
Paisleymemimpin klub dengan sebelas gelar liga dan tujuh piala
Eropa.Liverpool memiliki sejarah persaingan yang panjang dengan klub
tetangganya Everton dan juga dengan Manchester United. Persaingan dengan klub
sekota terkenal dengan nama Derby
Merseyside. Liverpool dikenal memiliki seporter yang sangat fanatik, yang
berada di seluruh dunia. Mereka dijuluki The Kop. Lagu kebangsaan Liverpool
adalah "You'll Never Walk
Alone". Dalam sepanjang sejarah Premiere League, Liverpool termasuk
salah satu dari tujuh tim yang belum pernah terdegradasi.
Sejarah
Masa awal dan
pembentukan
John Houlding, pendiri
Liverpool F.C.
Liverpool didirikan pada tanggal 15 Maret 1892 sebagai
akibat perseteruan antara Komite Everton FC dengan John Houlding sebagai
Presiden Klub yang juga pemilik stadion Anfield.
Sebelumnya pada tahun 1891 John Houlding, sebagai penyewa dari Stadion
Anfield, membeli tanah tersebut secara langsung dan mengusulkan
meningkatkan harga sewa dari £ 100 sampai £ 250 per tahun Everton,
yang telah bermain di Anfield selama tujuh tahun, menolaknya dan terjadi
perseteruan.
Liverpool Tahun 1892-1893
Akibat dari perseteruan itu, Everton akhirnya
pindah ke stadion Goodison Park dan John Holding menjadikan
stadion Anfield sebagai
kandang Liverpool sampai sekarang.Klub sempat diberi nama Everton FC
and Athletic Grounds, Ltd., atau diringkas Everton Athletic,
namun Asosiasi Sepak
Bola Inggris (FA)menolak mengakui ada dua tim bernama Everton Pada
bulan Juni 1892, John Houlding
akhirnya memilih nama Liverpool F.C. sebagai nama baru, dan Liverpool menjelma
menjadi kekuatan serius di kompetisi sepak bola Inggris.
Mengawali debutnya sebagai klub sepak bola profesional
Liverpool bermain di Liga Lancashire dan berhasil menjadi
juara sebelum akhirnya bergabung dengan Divisi II Liga Inggris (sekarang
bernama Football League Championship) pada musim
1893-94. Pada musim pertamanya di Divisi II, Liverpool langsung menjadi juara
dan berhak untuk promosi ke Divisi I (sekarang bernama Liga Primer Inggris). Liverpool tidak menunggu
lama untuk menjadi juara liga, karena pada musim pertamanya di Divisi I ini
(1900-01), Liverpool sukses menjuarai Divisi I dan mengulanginya lagi lima
tahun kemudian.
Masa
perkembangan
Final Piala FA pertama dilakukan pada tahun 1914, meskipun akhirnya
mereka dikalahkan Burnley 1-0. Setelah itu Liverpool berhasil meraih juara
liga 2 musim berturut-turut yaitu musim 1921-22 dan 1922-23, namun tidak mendapatkan
tropi lagi sampai musim 1946-47 ketika berhasil meraih gelar liganya yang ke 5.
Setelah berada di Divisi I selama lebih dari 50 tahun, akhirnya Liverpool
mengalami kemerosotan dan terdegradasi ke Divisi II pada musim 1953-54[13].
Beberapa saat setelah Liverpool dikalahkan oleh Worcester City, klub di
luar Football League pada Piala FA musim
1958-59, Bill Shankly ditunjuk sebagai manajer pada
bulan Desember 1959. Shankly merombak tim
secara besar-besaran dengan melepas 24 pemain lama dan menggunakan sebuah
ruangan di stadion Anfield untuk menggelar rapat kepelatihan. Ruangan ini di
namakan 'The Boot Room' yang berhasil melahirkan manajer-manajer legendaris
Liverpool di kemudian hari.
Di ruangan inilah Bill Shankly dan anggota 'Boot Room'
lainnya seperti Bob Paisley, Joe Fagan dan Reuben Bennett mulai
membangun kekuatan Liverpool yang membuat iri tim lain. Hasil dari renovasi
yang dilakukan oleh Bill Shankly mulai membuahkan hasil ketika
berhasil promosi kembali ke Divisi I pada musim 1961-62 dan menjadi juara liga
pada musim 1963-64.
Masa kejayaan
Patung Manajer Bill
Shankly
Liverpool meraih era terbaiknya saat dibawah manajer Bill Shankly.
Pelatih ini kemudian menjadi legenda Liverpool. Ia sangat dihormati karena
berhasil membawa Liverpool kembali ke divisi satu setelah sebelumnya berada di
divisi dua selama 8 musim. Untuk menghormati jasanya, dibuatlah patung Bill
Shankly di pintu masuk Anfield. Pemain-pemain yang terkenal pada masa ini
termasuk Ray Clemence, Mark Lawrenson,Graeme
Souness, Ian Callaghan, Phil Neal, Kevin Keegan, Alan Hansen, Kenny
Dalglish (102 cap), dan Ian Rush (346
gol)
Era Bill
Shankly
Setelah menjuarai Piala FA yang
pertama pada tahun 1965 dan menjuarai liga pada musim 1965-66, Bill Shankly berhasil
mempersembahkan gelar juara liga dan Piala UEFA pada
musim kompetisi 1972-73. Musim berikutnya Bill Shankly berhasil
mempersembahkan gelar Piala FAsetelah membantai Newcastle
United 3-0. Tidak ada yang menyangka bahwa gelar Piala FA itu
merupakan persembahan terakhir dari seorang Bill Shankly. Karena secara
tiba-tiba Bill Shankly memutuskan untuk pensiun.
Pemain dan Liverpudlian (julukan untuk penggemar fanatik
Liverpool FC yang berasal dari kota Liverpool,
sedangkan penggemar dari luar kota Liverpool disebut Kopites) berusaha untuk
membujuk, bahkan para pekerja di Liverpool mengancam akan melakukan mogok
kerja. Tetapi Bill Shankly tetap pada pendiriannya dan menyerahkan tongkat
manajerial kepada asisten-nya yaitu Bob Paisley.
Bill Shankly akhirnya pensiun pada tahun 1974[ dan
bergabung dengan Liverpudlian di tribun The Kop.
Era Bob Paisley
Kejayaan Liverpool bersama Bill Shankly dilanjutkan Bob
Paisley yang pada saat itu berusia 55 tahun. Dia menjabat sebagai manajer
Liverpool dari tahun 1974 sampai 1983 dan hanya pada
awal tahun Bob Paisley tidak dapat memberikan gelar untuk Liverpool. Selama 9
tahun Bob Paisley menjabat sebagai manajer
Liverpool FC, ia memberikan total 21 tropi, termasuk 3 Piala Champions, 1 Piala UEFA,
6 juara Liga Inggris dan 3 Piala Liga secara berturut-turut[16].
Dengan semua gelar itu tidak salah bila Bob Paisley menjadi
manajer tersukses yang pernah menangani klub Inggris. Tidak hanya sukses
memberikan gelar untuk Liverpool FC, tetapi Bob Paisley juga
sukses dalam melakukan regenerasi di tubuh Liverpool FC dengan tampilnya para
bintang muda seperti: Graeme
Souness, Alan Hansen, Kenny
Dalglishdan Ian Rush. Walaupun Bob Paisley akan
mewariskan sebuah skuat muda yang sangat hebat dan berbakat, tetapi dengan
semua torehan gelar itu akan menjadi sangat berat buat siapapun penerusnya.
Era Joe Fagan
Paisley pensiun pada tahun 1983 dan digantikan
oleh asistennya Joe Fagan. Sebagai penerus Bob Paisley, Joe Fagan yang
pada saat itu berusia 62 tahun, di musim pertamanya berhasil mempersembahkan
treble buat Liverpool yaitu juara Liga Inggris, juara Piala Liga dan juara Piala Champions. Raihan ini menjadikan
Liverpool FC sebagai klub sepak bola pertama di Inggris yang berhasil meraih 3
gelar juara sekaligus dalam 1 musim kompetisi[.
Sayangnya, catatan keemasan itu sedikit ternoda oleh insiden
di Stadion Heysel. Insiden yang terjadi sebelum
pertandingan final Piala Champion antara Liverpool dan Juventusini
menewaskan 39 orang, sebagian besar adalah pendukung Juventus. Insiden ini
mengakibatkan pelarangan bagi semua klub sepakbola Inggris untuk berkompetisi
di Eropa selama 5 tahun. Dan Liverpool FC dilarang mengikuti semua kompetisi
Eropa selama 10 tahun yang akhirnya dikurangi menjadi 6 tahun. Selain itu, 14
Liverpudlian didakwa bersalah atas peristiwa yang dikenal dengan Tragedi
Heysel..
Setelah peristiwa mengerikan itu, Joe Fagan memutuskan
untuk pensiun dan memberikan tongkat manajerial selanjutnya kepada Kenny
Dalglish yang ditunjuk sebagai manajer-pemain. Joe Fagan menyerahkan
tugas manajerial Liverpool FC kepada Kenny
Dalglish yang pada saat itu sudah menjadi pemain hebat tetapi
masih harus membuktikan kapabilitas sebagai seorang manajer.
Era Kenny
Dalglish
Pada masa kepemimpinan Kenny
Dalglish, Liverpool FC dibawa menjadi juara Liga Inggris sebanyak
3 kali dan juara Piala FA sebanyak 2 kali, termasuk gelar ganda
juara Liga Inggris dan juara Piala FA pada
musim kompetisi 1985-86. Bila tidak terkena sangsi dari UEFA, bisa dipastikan
Liverpool FC menjadi penantang serius untuk merebut Piala
Champion pada saat itu.
Kesuksesan Liverpool FC pada masa kepemimpinan Kenny
Dalglish kembali dibayangi kejadian mengerikan lainnya
yaitu Tragedi Hillsborough. Pada pertandingan
semi-final Piala FA melawan Nottingham Forest F.C. tanggal 15 April 1989, ratusan penonton
dari luar stadion memaksa masuk ke dalam stadion yang mengakibatkan
Liverpudlian yang berada di tribun terjepit pagar pembatas stadion. Hal ini
mengakibatkan 94 Liverpudlian meninggal di tempat kejadian, 1 Liverpudlian
meninggal 4 hari kemudian di rumah sakit dan 1 Liverpudlian lainnya meninggal
dunia setelah koma selama 4 tahun.
Akibat Tragedi Hillsborough ini
pemerintah Inggris melakukan
penelitian kembali mengenai faktor keamanan stadion sepak bola di negaranya.
Dikenal dengan sebutan Taylor Report, menyebutkan
bahwa penyebab dari Tragedi Hillsborough ini adalah
faktor penonton yang melebihi kapasitas stadion karena kurangnya antisipasi
dari pihak keamanan. Akhirnya pemerintah Inggris mengeluarkan undang-undang
yang mewajibkan setiap klub divisi I Inggris untuk meniadakan tribun berdiri.
Setelah menjadi saksi hidup dari tragedi mengerikan Heysel
dan Hillsborough, 'King' Kenny
Dalglish tidak pernah bisa lepas dari trauma yang menghinggapi
dirinya. Akhirnya pada tanggal 22 Februari 1990 ia mengumumkan
pengunduran dirinya sebagai manajer Liverpool FC. Pengumuman yang sangat
mengejutkan dunia sepak bola pada saat itu, karena Liverpool FC sedang bersaing
ketat dengan Arsenal dalam perebutan gelar Liga Inggris.
Alasan yang disebutkan oleh Kenny
Dalglish pada saat itu adalah tidak bisa lagi menghadapi
tekanan dalam menahkodai Liverpool FC. Selama beberapa minggu Liverpool FC
ditangani oleh pelatih tim utama Ronnie Moran sebelum
akhirnya Liverpool FC menunjuk Graeme
Souness sebagai manajer berikutnya. 'King' Kenny
Dalglish kemudian dikenang sebagai legenda terhebat Liverpool
FC karena sangat sukses baik sebagai pemain maupun manajer.
Masa liga
primer
Perginya 'King' Kenny
Dalglish dan 2 tragedi yang mengerikan ( Heysel dan
Hillsborough ) sepertinya memberikan trauma, hukuman atau kutukan yang mendalam
bagi Liverpool FC. Kedatangan Graeme Souness pun
tidak mengubah peruntungan Liverpool FC. Walaupun Souness bisa memberikan
gelar Piala FA pada
tahun 1992,
tetapi dengan kebijakan transfer pemain yang kurang baik dan penerapan strategi
yang sedikit membingungkan menjadikan Liverpool tampil tidak konsisten pada
musim itu. Hal lain yang memperburuk hubungan Souness dan Liverpudlian adalah
ketika Souness menceritakan proses pemulihan kesehatannya pasca operasi jantung
kepada koran The Sun.
Seperti diketahui bahwa masyarakat di Merseyside memboikot
koran The Sun yang sering
memojokkan Liverpudlian mengenai Tragedi Hillsborough. Pada 28 Januari 1994,Graeme
Souness akhirnya mengundurkan diri sebagai manajer Liverpool FC
setelah tersingkir dari Piala Liga Inggris dan Piala FA.
Pelatih Roy Evans ditunjuk
sebagai manajer Liverpool FC selanjutnya. Liverpool FC berada di urutan ke 8
klasemen hasil terburuk selama 29 tahun terakhir. Walaupun secara raihan gelar
juara Graeme Souness tidak sukses, tetapi pada
masa kepemimpinannya banyak lahir talenta muda diantaranya : Robbie Fowler, Steve
McManaman, Jamie
Redknapp, Rob Jones dan David James.
Manajer Liverpool selanjutnya adalah pelatih senior Roy Evans yang
sudah bersama Liverpool FC selama lebih dari 30 tahun. Pada musim 1994-95
Liverpool menduduki peringkat 5 Liga Primer Inggris dan berhasil
menjuarai Piala Liga Inggris dengan
mengalahkan Bolton Wanderers dengan skor 2-1. Roy Evans berhasil
mengembalikan ciri khas permainan Liverpool yaitu pass and move.
Tetapi permainan apik dan indah Liverpool FC pada masa ini tidak diimbangi
determinasi dan agresifitas yang memadai dari para pemainnya, sehingga
Liverpool pada masa Roy Evans sering disebut Spice
Boys.
Selain semakin matangnya pemain seperti : Robbie Fowler, Steve
McManaman dan Jamie
Redknapp, pada masa kepelatihan Roy Evans muncul
bakat muda bernama Michael Owen yang berhasil mencetak 18 gol
dan menjadi PFA Young Player of the Year Award pada
tahun 1998.
Pada musim kompetisi 1998-99 Liverpool FC menarik pelatih
asal Perancis, Gérard Houllier untuk berpartner
dengan Roy Evans sebagai joint
manager. Tetapi Roy Evansmerasa tidak cocok bekerjasama dengan
Houllier, sehingga mengundurkan diri pada bulan November 1998. Setelah menjadi
manajer tunggal, Houllier merombak total tim dengan memasukan pemain
seperti : Sami Hyypia, Stephan Henchoz, Markus Babbel, Dietmar
Hamann, Gary McAllister dan Emile Heskey.
Selain muncul bintang muda Michael Owen,
Houllier juga berhasil mempromosikan bakat muda dengan talenta luar biasa
bernama Steven Gerrard.
Pada tahun 2001, musim ke-2 Houllier sebagai manajer tunggal, Liverpool
memenangi "Treble"
yaitu : Piala FA, Piala Liga and Liga Eropa
UEFA . Tahun 2001 menjadi tahun
terbaik Liverpool FC setelah mengalami kemerosotan prestasi pada tahun-tahun
sebelumnya. Pada tahun ini Liverpool FC berhasil meraih Piala Liga Inggris, Piala FA, Piala UEFA, Community
Shield dan Piala Super
UEFA.
Keberhasilan ini memunculkan secercah harapan bagi Liverpool
untuk dapat meraih gelar juara Liga Utama Inggris yang terakhir diraih
pada tahun 1990.
Pada tahun 2003Liverpool
FC berhasil meraih Piala Liga Inggris dan menduduki peringkat
ke 4 pada musim 1993-94 sehingga berhak mengikuti kualifikasi Liga Champions UEFA. Walaupun berhasil
memberikan sejumlah gelar buat Liverpool FC, tetapi taktik bertahan yang
diterapkan Houllier dianggap tidak bisa bersaing untuk meraih gelar Liga Inggris.
Taktik bertahan dan mengandalkan serangan balik sangat mudah diantisipasi oleh
lawan, sehingga pada 24 Mei 2004, Gérard Houllier digantikan oleh Rafael
Benitez.
Era Rafael
Benitez
Rafael Benitez datang ke Liverpool setelah
berhasil membawa Valencia menjadi juara Liga Spanyol 2 kali dan
juara Piala UEFA.
Harapan Liverpudlian untuk menjadi juara Liga Inggris kembali
membumbung tinggi setelah Benitez berhasil membawa Liverpool menjuarai Liga Champions UEFA 2004-05 untuk
yang ke 5 kalinya. Pada final yang dikenang sebagai partai terhebat sepanjang
masa, Liverpool berhasil mengalahkan A.C. Milan setelah
tertinggal 0-3 di babak pertama. Tetapi gol dari kapten Steven
Gerrard, Vladimír Šmicer dan penalti Xabi Alonso berhasil
membawa Liverpool FC ke babak perpanjangan waktu dan adu penalti. Kiper
Liverpool, Jerzy Dudek menjadi pahlawan setelah
berhasil menahan tendangan penalti Shevchenko.
Kemenangan pada partai final Liga Champions inilah yang
menjadi alasan kapten dan legenda hidup Liverpool FC Steven Gerrard untuk tidak
pindah ke klub lain. Keputusan yang disambut gembira oleh para Liverpudlian.
Liverpool FC kemudian dibawa Rafael Benitez untuk menjadi juara Piala Super
Eropa dengan mengalahkan juara Piala UEFACSKA Moskwa dengan
skor 3-1.
Piala FA tahun 2006 menjadi piala terakhir yang
dipersembahkan oleh Rafael Benitez untuk Liverpool FC. Dalam perjalanan menuju
final piala FA, Liverpool FC mengalahkanLuton Town dengan
skor 5-3, Manchester United 1-0, Birmingham City 7-0 dan
mengalahkan Chelsea 2-1 di semi-final. Di partai final
Liverpool FC berhasil mengalahkan West Ham
United[26] dengan
Steven Gerrard sebagai Man Of The Match.
Steven Gerrard memberi umpan untuk gol pertama, melakukan
tendangan voli untuk gol ke 2 dan melakukan tendangan jarak jauh yang fenomenal
pada menit ke 91. Dengan skor 3-3 akhirnya pertandingan dilanjutkan dengan
babak perpanjangan waktu dan adu penalti. Walaupun selama pertandingan
kiper Pepe Reina beberapa
kali melakukan kesalahan fatal, tetapi pada saat adu penalti berhasil menahan 3
dari 4 tendangan pemain West Ham United. Final Piala FA ini disebut sebagai
'Final-nya Gerrard' dan dicatat sebagai partai final terbaik di era modern
Piala FA.
Setelah memenangi Community
Shield tahun 2006 dan berhasil mencapai final Liga Champions
2007, musim-musim berikutnya menjadi musim tanpa gelar bagi Rafael Benitez dan
Liverpool FC. Satu-satunya kabar yang menggembirakan bagi Liverpudlian adalah
kembalinya 'King' Kenny Dalglish untuk membidani Liverpool FC Youth Academy
pada tahun 2009. Akhirnya Rafael Benitez berhenti pada tanggal 3 Juni
2010 dan digantikan oleh manajer Fulham yaitu Roy Hodgson.
Pada masa kepemimpinan Rafael Benitez, Liverpool FC
mengalami 2 kali peralihan kepemilikan klub. Yang pertama pada tahun 2007
ketika dibeli oleh George Gillett dan Tom Hicks dan pada tahun 2010 ketika
Liverpool FC di ambil alih New England Sports Ventures milik John W. Henry.
Era Roy Hodgson
Pada tanggal 1 Juli 2010 Roy Hodgson resmi
menangani Liverpool selama tiga tahun. Pada keterangan pers Roy Hodgson
mengatakan sangat bangga bisa menangani klub sebesar Liverpool dan tidak sabar
untuk bertemu dengan para pemain, Liverpudlian dan ingin segera bekerja di
Melwood. Tetapi situasi di Liverpool FC pada saat itu masih sangat tidak
menentu karena sedang dalam masa peralihan kepemilikan. Hiruk pikuk berita
tentang kebangkrutan klub dan proses peralihan yang berkepanjangan sangat
memengaruhi suasana di Liverpool FC pada saat itu. Liverpool FC pun akhirnya mengawali
musim 2010-11 dengan sangat buruk.
Sampai pertengahan bulan Oktober Liverpool berada di zona
degradasi dan kalah dari klub divisi II Northampton Town. Selain itu Liverpool
menghadapi ancaman pengurangan 9 poin dari FA bila tidak bisa menyelesaikan
situasi internal. Akhirnya pada bulan Januari 2011 Liverpool FC dan Roy Hodgson
sepakat untuk mengakhiri kerjasama dan posisi manajer selanjutnya dijabat oleh 'King'
Kenny Dalglish untuk yang ke 2 kalinya sampai akhir musim[31].
Kembalinya sang
raja
Tepat tanggal 8 Januari 2011 Kenny
Dalglish resmi menjabat sebagai manajer Liverpool FC untuk yang
ke 2 kalinya. Walaupun pada pertandingan perdana mengalami kekalahan di Piala
FA, tetapi 'King' Kenny Dalglish berhasil mengembalikan performa pemain dan
ciri khas 'pass and move' Liverpool. Buktinya 'King' Kenny Dalglish berhasil
mengangkat Liverpool dari zona degradasi ke posisi 6 klasemen sementara Liga
Inggris.
Hasil ini tidak lepas dari keberanian 'King' Kenny Dalglish
untuk menjual pemain bintang seperti Fernando
Torres kemudian membeli Luis Suárez dari Ajax
Amsterdam dan Andy Carroll dari Newcastle
United. Keberanian dalam hal memasang pemain muda seperti: Martin Kelly, Jay Spearing,
dan Danny Wilson pun
layak diacungi jempol. Raihan inilah yang membuat banyak pihak mendesak agar
'King' Kenny Dalglish di kontrak secara permanen sebagai manajer Liverpool.
Setelah mengakhir liga di posisi ke-8 pada musim 2011-12,
posisi terburuk di liga selama 18 tahun terakhir Dalglish diberhentikan
sebagai manajer Liverpool , Dalglish digantikan oleh manajer Swansea City yaitu Brendan
Rodgers.
Prestasi
Total Liverpool telah mengoleksi 18 tropi Liga Utama
Inggris. Selama 16 tahun Premiere League bergulir, Liverpool
belum pernah memenangkan title tersebut sekalipun. Liverpool memegang rekor 7
tropi juara Piala Liga, selisish 2 dengan Aston Villa.
Liverpool pernah meraih gelar ganda dengan menjuarai Liga dan Piala FA pada
tahun 1986. Mereka juga pernah memenangkan tiga trophi dalam satu musim
sebanyak 2 kali – yang pertama mereka memenangkan Liga Inggris, Piala Liga dan Piala
Champion pada tahun 1984, serta pada tahun 2001 dengan meraih
Piala FA, Piala Liga dan Piala UEFA. Liverpool juga pernah meraih gelar
ganda eropa dengan menjuarai Liga dan Piala Champion eropa pada tahun 1977.
Hingga saat ini Liverpool telah mengkoleksi 5 tropi Liga Champion yang
merupakan terbanyak di Inggris serta ketiga terbanyak di dari seluruh klub
dibawah Real Madrid dan AC Milan.
Dengan meraih tropi Liga Champion ke 5 pada tahun 2005, Liverpool berhak
mengenakan UEFA Badge of Honour, serta berhak memiliki tropi secara
permanen. Liverpool pernah menerima anugerah dari World Soccer Magazine
sebagai Team of the Year pada 2001 dan 2005 serta
gelar BBC Sports Personality of the Year Team pada tahun 1977,
1986 dan 2001.
Liverpool adalah klub terbaik Inggris abad ke-20[51] menurut International
Federation of Football History and Statistics (IFFHS). Untuk tingkat
dunia, Liverpool berapa di urutan ke-7 sebegai klub terbaik abad ke-21 setelah Barcelona, Manchester United, Arsenal, Real Madrid, Inter Milan, dan Bayern München.
·
Liga
Utama Inggris :
Juara (18)
-
1900–01,
1905–06, 1921–22, 1922–23, 1946–47, 1963–64, 1965–66, 1972–73, 1975–76,
1976–77, 1978–79, 1979–80, 1981–82, 1982–83, 1983–84, 1985–86, 1987–88, 1989–90
-
1893–94,
1895–96, 1904–05, 1961–62
·
Liga
Lancashire : Juara (1)
-
1892–93
-
1976–77
3–1 vs. Borussia Mönchengladbach
-
1977–78
1–0 vs. Club Brugge
-
1980–81
1–0 vs. Real Madrid
-
1983–84
1–1 (4–2 melalui adu penalti) vs. AS Roma
-
2004–05
3–3 (3–2 melalui adu penalti) vs. AC Milan
-
1972–73,
1975–76, 2000–01
-
1964–65,
1973–74, 1985–86, 1988–89, 1991–92, 2000–2001, 2005–2006
·
Piala
Remaja FA : Juara (2)
-
1995–96,
2006–07
-
1980–81,
1981–82, 1982–83, 1983–84, 1994–95, 2000–01, 2002–03, 2011–12
-
1963–64],
1964–65 , 1965–66, 1973–74, 1975–76, 1976–77, 1978–79, 1979–80,
1981–82, 1985–86, 1987–88, 1988–89, 1989–90, 2000–01, 2005–06
-
1977,
2001, 2005
·
Piala
Super : Juara (1)
-
1985–86
·
Divisi
Satu untuk Cadangan :
Juara (16)
-
1956–57,
1968–69, 1969–70, 1970–71, 1972–73, 1973–74, 1974–75, 1975–76, 1976–77,
1978–79, 1980–81, 1981–82, 1983–84, 1984–85, 1989–90, 1999–2000
Gelar double
dan treble
Liverpool berhasil mendapatkan treble winner, Liverpool
mendapatkan dua gelar domestik (Piala Liga dan Piala FA)
dan Piala UEFA pada
musim 2000-01. Meskipun begitu, memenangi treble bukanlah hal yang baru bagi
mereka. Pada 1984 mereka menjadi juara Piala
Champions, Piala Liga dan Liga Inggris.
Untuk kompetisi pendek seperti Charity/Community Shield dan Piala Super
UEFA pada umumnya tidak dianggap dalam memberikan kontribusi
terhadap Double atau Treble.
Sumber: https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Liverpool_FC.svg&filetimestamp=20110531104209&
Tidak ada komentar:
Posting Komentar